Definisi Pembelajaran dan Pendidikan

Definisi Pembelajaran dan Pendidikan

bashooprivate.blogspot.com

Arti Pembelajaran

Pembelajaran dan pendidikan adalah dua hal yang menurut kebanyakan orang adalah hal yang sama. Oleh karena dua kata tersebut dalam bahasa Indonesia, maka alangkah baiknya kita membaca pengertian dua kata tersebut menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 


Belajar Fisika yuk -Fisika yang disebut angker ternyata mudah dan fenomenanya banyak kita temukan di sekitar kita
Pembelajaran berasal dari kata dasar ajar (kata benda) adalah petunjuk yg diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut); Kata ajar jika diberi imbuhan di depan (prefiks) ber kemudian dengan adanya perubahan bunyi r menjadi l pada ber maka kata berajar menjadi belajar. Kata Belajar yang merupakan kata kerja memiliki arti (1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; (2) berlatih; (3) berubah tingkah laku atau tanggapan yg disebabkan oleh pengalaman; Lebih lanjut, pembelajaran yang merupakan kata benda memiliki arti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar;

Konsepsi belajar

Pemikiran jernih sangat diperlukan untuk menjelaskan arti sebuah teori (pembelajaran) dan aplikasi atau penggunaan dari teori ini. Hal ini karena kita terbiasa untuk memberikan asumsi pada sebuah kata yang sudah umum digunakan semisal belajar. Oleh karena itu, untuk menghargai sudut pandang beberapa orang. Kita perlu menelaah pendapat dan menanyakan alasan-alasan untuk pendapat nya tersebut.

Dalam memahami berbagai teori dan akibatnya bagi dunia pendidikan maka diperlukan pemahaman yang baik akan teori-teori tersebut dengan memperhatikan latar belakang dari pencetusnya. Mencari perbedaan dan kesamaan dalam beberapa teori hanya untuk membandingkan mungkin diperlukan. Akan tetapi kurang bijak jika digunakan untuk mencari teori yang paling benar untuk menerangkan tentang pembelajaran. Satu teori pembelajaran yang satu dengan yang lain mungkin ada perbedaan dan kesamaan di dalamnya tetapi suatu teori akan lebih dapat menjelaskan proses pembelajaran dalam satu kondisi yang unik sehingga tidak akan dapat menjelaskan pembelajaran dalam proses yang lain. Hal yang lebih bijak adalah mengetahui teori-teori pembelajaran yang ada dan mencocokkan dengan ide pribadi kemudian mulai bertanya,”Manakah teori pembelajaran yang sesuai dengan ide saya?”. Kita juga dapat mensistesis teori-teori yang ada sebagai pendapat kita.

Dengan banyaknya teori-teori pembelajaran ternyata ada benang merah yang mengubungkan antar teori-teori tersebut. Menurut pemikiran para pakar di luar negeri, secara umum pembelajaran (learning) merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan secara sadar dan menghasilkan perubahan yang berlangsung/ bertahan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran memiliki 3 unsur utama yaitu: (a) aktivitas sadar, (b) perubahan, dan (c) waktu yang lama. bashooprivate.blogspot.com.

Teori-teori pembelajaran

Dunia mencatat perkembangan teori pembelajaran dalam teori psikologi modern dimulai dengan dipublikasikannya karya dari Hermann Ebbinghaus (1850-1909) yang dikenal dengan studi tentang Memori pada tahun 1885. Penelitian yang lain adalah dari Edward L. Thorndike (1874-1949) yang dipublikasikan dalam disertasinya tahun 1898 tentang problem solving. Ivan Pavlov (1849-1936) dengan publikasinya pada tahun 1927 tentang classical conditioning yang mana studi tersebut sudah dimulai sejak 1899. Teori-teori ini dikenal sebagai teori behavioristik.

Teori behavioristik dinamakan dengan nama behavioristik karena mengkaji dan menjelaskan tentang perilaku (behavior) dari individu. Kerangka yang digunakan dalam teori ini adalah respon dari stimulus yang berasal dari lingkungan yang terjadi pada diri individu untuk menjelaskan pembelajaran dan dominasi psikologi serta dominasi pendidikan untuk setengah abad. Teori behavioristik ini mengkaji dengan fokus pada faktor-faktor lingkungan seperti penguatan (reinforcement), umpan balik feed back), dan berlatih (practice). Teori-teori ini secara konseptual menjelaskan pembelajaran sebagai sesuatu yang terjadi dari luar diri individu ke dalam individu. Teori Behavioristik baik untuk menjelaskan pembelajaran tertentu tetapi lemah dalam menjelaskan tipe pembelajaran yang lain. Misal, teori Operan Kondisioning lebih baik dari teori yang lain dalam menjelaskan kemahiran menghafalkan informasi, belajar keterampilan fisik dan mental serta hasil pengembangan dari perilaku agar kelas menjadi produktif (manejemen kelas). Pada keadaan ini, titik tekannya adalah dalam bagaaimana menampilkan tugas behavioral daripada mengembangkan struktur pemahaman dari aspek kognisi pembelajar. Meskipun teori kondisioning kurang relevan untuk pembelajaran yang dilakukan manusia (penelitian Pavlov-Anjing Berliur), tetapi teori ini sangat baik untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang dalam hal ini siswa, merespon secara emosional kepada rangsang/stimuli dan situasi-situasi yang ada. Dalam diri manusia (siswa) respon dari stimuli atau situasi yang terjad dapat berupa marah, benci, fobia terhadap mata pelajaran atau bahkan dengan sekolah itu sendiri. Meskipun demikian, teori tersebut kesulitan dalam menjelaskan bagaimana individu menjadi paham terhadap gagasan dan fenomena yang kompleks. 

Faktor lingkungan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Pada tahun 1960an, perlu rasanya memasukkan faktor lain yang mempengaruhi pembelajaran. Hal ini dikarenakan muncul pemkiran baru terkait pembelajaran yang mana, orang mulai belajar ketika melakukan observasi atau pengamatan terhadap suatu hal dan kepercayaan dari pelajar untuk melakukan suatu tugas untuk dapat diselesaikan (percaya diri). Di tahun 1963, Albert Bandura dan R.H. Walters telah mempublikasikan karyanya yang pertama secara formal dalam sebuah buku tentang social learning yaitu, social learning and personality Development. Teori Social-learning memiliki dasar dari teori behavioral. Namun, teori ini berbeda dengan teori-teori behavioral dalam hal yang lain secara signifikan. 

Selama 1980an teori ini dikenal sebagai teori social-cognitive. Meskipun memiliki esensi yang sama, nama yang baru lebih mencerminkan bagian kognitif dan mememberikan bantuan dalam hal menurunkan teori ini dari teori-teori pembelajaran behavioral. Hal ini dapat dinalar dengan kerangka piker sebagai berikut:
Kondisi lingkungan baik sosial maupun alam memberikan stimulus terhadap diri individu. Dalam diri individu muncul respon berupa emosi (marah, benci, ingin tahu, senang, bahkan fobia). Sampai tahap ini merupakan teori-teori behavioristik. Kemudian, dalam diri individu muncul aktivitas berpikir (kognitif) yang merupakan salah satu respon dari lingkungan. Akan tetapi, aktivitas berpikir tidak serta merta terjadi hanya karena stimuli dari lingkungan saja melainkan dalam suatu kondisi dapat sebut aktivitas independen yang tidak dipengaruhi lingkungan.

Pada perkembangan selanjutnya, konsep dari pembelajaran berubah secara drastis. Teori behavioristik memberikan jalan bagi munculnya Teori kognitif. Respons stimuli pada teori behavioral digantikan oleh pemrosesan informasi. Teori-teori kognisi ini lebih menekankan bahwa pembelajaran dimulai dari dalam diri pembelajar ke luar berbeda dengan teori behavioristik yang menekankan bahwa pembelajaran berasal dari luar ke dalam. Tokoh yang muncul adalah Zimmerman & Schunk, 2001 dengan studinya yaitu pengaturan belajar mandiri; Flavell & Brown tahun 1970 dengan studinya tentang meta kognisi (kesadaran untuk belajar dengan kemampuan sendiri).

Tahun 1990an, Teori kognisi dihadapkan dengan teori-teori yang menekankan tentang pentingnya interaksi sosial dan kultur sosial dari pembelajaran. Penelitian dari Lev Vygotsky (1896-134) adalah yang pertama di Amerika Utara bersamaan dengan Antropologis, Jean Lave dengan tema pengaruh pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, bahwa pembelajaran adalah suatu pengalaman yang terjadi dalam diri seorang pembelajar. Dalam teori sosial ini, pembelajaran yang dilakukan individu dikaitkan dengan kerja-kerja individu dalam kelompok sehingga menjadi kerja individu yang terintegrasi dalam kelompok. Dalam perkembangannya, teori-teori ini masih berkembang dalam bentuk yang lain.

Evolusi dari teori behavioral menjadi teori sosial terbagi-bagi menjadi teori baru yang tersituasikan dengan kondisi pembelajaran yang tentunya berbeda satu sama lain. Perkembangan pengetahuan juga mempengaruhi dalam perkembangan teori pembelajaran. Tahun 1990 yang disebut "Massa Otak". Kemajuan besar telah dibuat dalam neurosains dan baaimana otak berhubungan dengan perilaku manusia dan belajar. Studi dari bagaimana otak berhubungan dengan masa pertumbuhan dalam belajar (anda dapat membaca penelitian dari Bransford dkk, 2006). Sebuah pemahaman tentang bagaimana neuropsikologi dari otak berimbas pada pembelajaran dan kognisi akan menambah pengaruh besar pada pemahaman kita akan proses belajar yang dilakukan manusia dan memiliki pengaruh besar pada masa depan teori belajar. Tidak lupa, komponen psikologi menyumbang andil pada perkembangan teori-teori ini. Psikologi berperan besar dalam mengupas secara kritis dalam latar pendidikan.

Arti Pendidikan

Ada sedikit perbedaan dalam hal arti antara pembelajaran dan pendidikan menurut KBBI. Pendidikan berasal dari kata dasar didik dan mendapatkan imbuhan (konfiks) pe-an dan mengalami perubahan bunyi menjadi pendidikan. Didik merupakan kata kerja sama halnya dengan mendidik (kata kerja juga) memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan yang merupakan kata benda adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Secara keseluruhan pembelajaran dan pendidikan dapat diartikan sebagai proses perubahan dalam kehidupan subyeknya. Pembelajaran memiliki arti yang lebih luas daripada pendidikan. Pembelajaran dapat berupa aktifitas otak, berpikir atau sering disebut sebagai kognitif, dapat juga dalam aspek spiritualitas, juga dalam aspek keaktifan atau psikomotorik dan juga dalam aspek sikap atau attitude.Sedangkan Pendidikan hanya terbatas pada aspek sikap atau tata perilaku saja.bashooprivate.blogspot.com.

Kedudukan pendidikan dalam pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas terkait pendidikan dan pembelajaran maka kita dapat berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu bentuk lain dari pembelajaran. Teori belajar sosial menempatkan aktivitas sosial sebagai titik tekan dalam pembelajaran. Tingkah laku atau sikap adalah hal yang sering kali bersinggungan dalam proses sosial. Individu dapat memperoleh pengetahuan dari proses sosial (seperti diskusi dan kerja kelompok) ataupun mengamalkan hasil pengetahuan dalam aplikasinya di kehidupan sehari-hari dalam proses sosial (seperti penggunaan timbangan, sekop, kalkulator dan lain-lain). Pendidikan hanyalah sebagian kecil dari banyaknya teori pembelajaran yang telah berkembang.

0 Response to "Definisi Pembelajaran dan Pendidikan"

Post a Comment

Popular Posts