Assesment Abad 21 dan Kurikulum 2013

Assesment Abad 21 dan Kurikulum 2013

bashooprivate.blogspot.com.Kasus :
   Seseorang sedang membuat sebuah ruang berbentuk kubus empat sisi. Keempat sisinya menghadap ke selatan. Tiba-tiba di depan nya muncul seekor beruang.

Pertanyaan :

   Apa warna beruang yang muncul dihadapan pembuat ruang dalam soal di atas?
pilihan :
a. merah      b. hitam     c. cokelat     d. belang (hitam dan putih)     e. putih
(jawabannya disimpan dulu ya)

Assesment

      Assesment (Asesmen) yang mana dalam bahasa indonesia sering disebut dengan kata evaluasi memiliki dua cakupan makna. Makna yang pertama adalah pengukuran yang bersifat kuantitatif dan makna yang kedua adalah pengambilan keputusan dari pengukuran yang telah dilakukan yang bersifat kualitatif.
     Asesmen adalah bagian final atau akhir dalam proses pembelajaran. Asesmen dalam pembelajaran memberikan keputusan berhasil atau tidaknya seorang peserta didik dalam pembelajaran. Hasil dari asesmen dapat difollow-up dengan tujuan untuk mendapatkan proses belajar yang lebih baik. Asesmen yang baik adalah asesmen yang adikuasi, yaitu bersifat cocok dan teliti. Cocok atau tepat untuk mengukur yang akan diukur dan menghasilkan hasil yang teliti. Bentuk dan strategi dalam asesmen dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu : 1) tuntutan stakeholder; 2) kebutuhan kompetensi dan 3) kebutuhan asesmen.

Belajar Fisika yuk-Fisika yang disebut angker ternyata mudah dan fenomenanya banyak kita temukan di sekitar kita
Gambar 1 Gunung Es

    Dalam kurikulum 2013, kita mulai dikenalkan dengan Asesmen Autentik. Asesmen autentik adalah asesmen berbasis kinerja. Layaknya gunung es, Asesmen autentik diharapkan mampu menguak gunung es sepenuhnya yang notabene bagian yang berada di bawah permukaan air lebih besar daripada bagian yang berada di atas permukaan air. Bila bagian yang tampak adalah perilaku yang bisa dilihat secara langsung maka bagian yang tidak tampak adalah motif dari sikap yang tampak yang berhubungan dengan kondisi psikologis siswa dengan pengaruh lingkungan, diri sendiri, maupun keimanan. American Library Assosiation memberikan batasan pada asesmen autentik yaitu proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Contoh-contoh asesmen autentik adalah asesmen kinerja, portofolio, dan penilaian diri. Prof. Muslimin memberikan kata kunci pada asesmen autentik yaitu tugas, dunia nyata, penerapan pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, asesmen autentik dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian tugas yang alami, kontekstual, terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menyelesaikannya peserta didik diminta untuk menunjukkan kinerja dan atau hasil karya melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Tantangan Abad 21

      Era globalisasi yang semakin nyata, dibuktikan dengan akan diberlakukannya AFTA (Asean Free Trade Area) mulai 01 januari 2015. Mulai saat itu, suatu bentuk paradigma baru tentang karir akan berlaku pula. Yang awalnya adalah perjanjian dengan organisasi, akan menjadi kecocokan seorang individu pekerjaannya. Konsekuensi dari AFTA dan paradigma baru ini adalah warga asing yang memiliki kompetensi dalam bidangnya dapat bekerja di perusahaan yang diminati di negara-negara Asean. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa dalam beberapa tahun ke depan akan ada area-area pasar bebas yang baru dalam cakupan yang lebih luas.
     Dalam hal teknologi, pada abad ke 21 menyediakan informasi yang tak terbatas. Hal ini menggeser paradigma pembelajaran yang menyajikan informasi yang siap guna menjadi membekali siswa dengan kemampuan untuk mencari tahu. Inilah yang kemudian dikenal dengan salah satu pemanfaatan dari teknologi atau literasi teknologi.
     Secara umum dalam pendidikan sains (Fisika termasuk di dalamnya), peserta didik diarahkan untuk mencapai tiga kompetensi, yaitu : to know, to act, dan to value. Kompetensi to know, membekali peserta didik untuk mengetahui pengetahuan dasar yang meliputi literasi teknologi (pengaplikasian teknologi dalam kehidupan), esesnsi dari tiap disiplin ilmu dan pengetahuan lintas disiplin ilmu. Kompetensi to act, secara umum diartikann sebagai kompetensi yang membekali peserta didik untuk belajar, yang meliputi : kreativitas dan inovasi, kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dan komunikasi. Kompetensi to value, meliputi kecakapan hidup dan kecakapan kerja, kepedulian emosional dan etik, serta kompetensi budaya. 
     Rasa-rasanya asesmen tunggal tidak akan mampu untuk mengevaluasi tiga kompetensi di atas, lebih-lebih hanya menggunakan paper and pencil test. Asesmen yang dapat mengukur semua hal tersebut adalah asesmen autentik yang mana mengevaluasi peserta didik seutuhnya.

Kurikulum 2013

     Pada kurikulum 2013 telah diberlakukan asesmen autentik. Ada 4 aspek yang perlu diases dalam kurikulum ini. Empat aspek tersebut disebut dengan kompetensi inti. Empat kompetensi inti tersebut berbicara tentang spiritualitas, afektif atau perilaku, keterampilan atau hard skill, kognitif atau soft skill yang mana termaktub dalam tujuan nasional negara indonesia yang tertuang dalam UU no. tahun 2003 pasal 3 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
    Sebagai contoh, pembelajaran fisika kelas XI semester 2 dalam kurikulum 2013 memiliki empat kompetensi inti sebagai berikut:
  • KI 1   :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
  • KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  • KI 3   : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
  • KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
       Oleh karena itu, dalam pemahaman asesmen autentik yang audikasi, asesmen mengacu pada empat kompetensi inti dan asesmen dapat berupa asesmen kinerja, portofolio, dan penilaian diri. Secara teknis seperti dalam kompetensi spiritualitas hal yang diases adalah tentang ketakwaan, sabar, syukur, bahkan keimanan.  Kompetensi afektif dapat diases dengan instrumen untuk mengukur kejujuran, tenggang rasa,
tanggung jawab, disiplin, dsb. Dalam kompetensi keterampilan dapat diases dengan instrumen untuk mengukur tentang keterampilan menerapkan konsep fisika yang dipelajari dalam kehidupan dan dapat dalam bentuk produk. Terakhir yaitu kompetensi kognitif atau keterampilan berfikir dapat diases dengan menggunakan soal-soal dengan memperhatikan kompetensi terkait.
     Kata kuncinya adalah apa yang diukur, alat ukur (instrumen yang di dalamnya ada indikator-indikator dari kompetensi yang diuji),dan  hasil pengukuran. Alat ukur yang sesuai dengan apa yang diukur akan meminimalisir kesalahan dalam pengukuran untuk mendapatkan hasil yang diukur, sehingga kevalidan instrumen menjadi kunci awal yang sangat menentukan dalam pengukuran (karena faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah metode pengukuran).

Epilog

      Instumen menjadi awal penentuan keberhasilan pengukuran. Dalam membuat suatu instrumen hal yang perlu diperhatikan adalah indikator dari instrumen. Pertanyaan yang muncul adalah apakah indikator yang disusun mewakili kompetensi yang akan diukur?Dalam kurikulum 2013 ada kompetensi inti tentang penghayatan dalam mengamalkan ajaran agama, pertanyaannya adalah bagaimana cara mengukurnya?terlebih dengan ajaran tentang keimanan dan ketakwaan, apakah kita sesama manusia memiliki hak untuk menilai ketakwaan dan keimanan seseorang?Kalau tidak, apakah batasan-batasannya? Kalau berhak, apakah hasil penilaian kita dapat digunakan untuk pertimbangan masuk ke dalam syurga atau neraka? Dalam kompetensi hard skill dan soft skill, ada program remidial? kalau ada dalam bentuk apa?

Penutup

   Asesmen autentik adalah asesmen yang menghadirkan asesmen tentang peserta didik seutuhnya. Meskipun  masih banyak kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan asesmen autentik, kita harus tetap optimis untuk dapat ikut melaksanakan dan mensukseskan program pemerintah dengan beberapa penyesuaian teknis dalam pelaksanaan pembelajaran. 
    Tujuan dari soal di awal adalah untuk menentukan kemampuan berpikir peserta didik, jawabannya adalah e. putih (Beruang yang lewat ada di belahan bumi utara. Beruang di belahan bumi utara berwarna putih).

Sumber :
- Bahan seminar nasional Pendidikan Sains, Program Pasca Sarjana UNY
   Pembicara Ahli : Prof. Dr. Muslimin Ibrahim
- UU no. 20 tahun 2003 pasal 3
- Silabus Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fisika

0 Response to "Assesment Abad 21 dan Kurikulum 2013"

Post a Comment

Popular Posts