Pengukuran: Fisika Kelas X
bashooprivate.blogspot.com. Pengukuran :A. Definisi
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran
yang diukur dengan menggunakan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Kata kunci :
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran
- Ketelitian
Ketelitian adalah derajat kedekatan hasil pengukuran yang diperoleh dari
pengukuran berulang. Keajegan hasil pengukuran pada pengukuran berulang. Contoh
: Sony dan Nexi mengukur panjang buku menggunakan penggaris. Hasil yang
diperoleh Sony adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 4,6 cm dan 4,4 cm. Hasil yang
diperoleh Nexi adalah 4,7 cm; 4,5 cm; 4,8 cm; 3,6 cm dan 4,4 cm. Dengan data
yang diperoleh tersebut maka pengukuran yang teliti adalah yang dilakukan Sony,
karena hubungan pengukuran yang diperoleh memiliki hasil yang relatif sama.
- Ketepatan
Ketepatan adalah derajat kedekatan hasil pengukuran terhadap hasil sebenarnya (pengukuran
sebelumnya). Contoh : kita telah mengetahui bahwa massa jenis air pada keadaan
normal adalah 1000 kg/m^3. Dalam pengukuran massa jenis air, Sony mendapatkan
hasil 1004 kg/m^3 dan Nexi mendapatkan hasil 999 kg/m^3. Maka pengukuran yang
lebih tepat adalah pengukuran yang dilakukan oleh Nexi karena memiliki hasil
yang lebih dekat daripada pengukuran yang dilakukan oleh Sony.
- Sensitivitas/Kepekaan
Sensitivitas adalah kemampuan alat ukur dalam memberikan tanggapan
terhadap perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Contoh : Beberapa alat ukur
memiliki sensitivitas / kepekaan yang berbeda-beda, misalnya neraca digital dan
neraca O-haus. Neraca digital memiliki ketelitian yang lebih tinggi daripada
neraca O-haus.
C. Pengukuran Panjang
C. Pengukuran Panjang
Untuk mengukur sesuatu ada syarat mutlak yang harus dipenuhi,
yaitu : Besaran yang diukur dan Besaran yang digunakan sebagai alat ukur yang
akhirnya menjadi satuan haruslah besaran yang sama. Contoh : Panjang
meja dibandingkan dengan panjang pulpen, panjang pensil, panjang skala dalam
penggaris yang dikenal dengan cm, inchi dan mm.
Pengukuran panjang dapat menggunakan alat ukur :
1. mistar ; ketelitian 0,1 cm
2. meteran ; ketelitian 0,1 cm
3. jangka sorong ; ketelitian 0,01 cm
4. mikrometer skrup ; ketelitian 0,01 mm
D. Pengukuran massa:
Massa suatu benda dapat diukur dengan menggunakan :
a. Neraca dua lengan
b. Neraca digital
c. Neraca Ohaus
E. Pengukuran waktu :
Waktu dapat diukur dengan menggunakan alat :
a. Jam digital
b. Arloji
c. Jam pasir
d. Jam air
e. Jam matahari
Dalam literatur yang umum biasanya hanya diberikan penjelasan tentang pengukuran 3 besaran di atas (panjang, massa, waktu). Alasan yang mungkin adalah karena 3 besaran itu lah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
F. Alat ukur besaran yang lain
Beberapa alat ukur dari besaran yang lain adalah :
a. Kuat arus diukur dengan amperemeter
b. Suhu diukur dengan termometer; (baik termometer celcius, Kelvin, reamur, ataupun Fahrenheit)
c. Intensitas cahaya diukur dengan lighmeter
d. Jumlah zat, pengukuran jumlah suatu zat biasanya tidak diukur secara langsung tetapi mealui massa yang dimiliki oleh benda. Setelah kita tahu massa suatu benda kemudian dibagi dengan massa molekul relatif dari molekul (jika termasuk senyawa) atau massa atom relatif (jika zat tersebut termasuk unsur) kemudian dikali dengan bilangan Avogadro yakni : NA = 6,022 x 10 -23 mol -1 . Massa molekul relatif dapat diketahui dengan menjumlahkan massa atom relatif sesuai dengan komposisi dari atom-atom penyusunnya.
e. Kecepatan dapat diukur dengan menggunakan speedometer
f. Kecepatan angin dapat diukur dengan anemometer.
G. Ketidakpastian dalam pengukuran
Dalam melakukan pengukuran ada unsur yang dinamakan dengan ketidakpastian pengukuran yang dapat disebabkan oleh kesalahan pembacaan maupun kesalahan kaliberasi alat atau faktor yang digunakan sebagai tempat pengukuran. Ketidakpastian dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Pengukuran tunggal
Sesuai dengan namanya, pengukuran sekali adalah pengukuran yang dilakukan sekali saja. Cara menentukan ketidakpastiannya bisa dirumuskan dengan :
∆x=1/2 x nst dengan nst adalah nilai skala terkecil dari alat yang dipakai untuk mengukur.
b. Pengukuran berulang
Ketidakpastian pengukuran berulang dapat diketahui dengan cara:
a. Mencari nilai rata-rata dari perolehan data yang didapatkan dalam pengukuran
b. Nilai rata-rata yang sudah didapatkan akan digunakan untuk mencari ketidakpastian dalam pengukuran.
Nilai rata-rata :
Nilai rata-rata :
ex bar adalah sigma xi untuk i adalah angka 1 sampai n dibagi dengan n
Keterangan:
ex bar adalah nilai rata-rata
i adalah bilangan bulat 1,2,3,…n
xi adalah nilai data ke i
n adalah banyaknya data
Nilai ketidakpastian :
∆x adalah akar dari sigma (ex bar - xi) ^ 2 untuk i adalah angka 1 sampai n dibagi dengan n-1
Keterangan :
∆x (baca: delta ex) adalah ketidakpastian
^ adalah operasi pangkat dalam bahasa pemrograman excel
Sumber :
-Subagya, Hari. 2014. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/SMK Kelas X. Bailmu : Jakarta
-Tim Statistik.2014. Bahan Pembekalan Kemampuan Statistika. PPS UNY : Yogyakarta
0 Response to "Pengukuran: Fisika Kelas X"
Post a Comment