Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Student Centre: PBI
(Problem Based Instruction)
Belajar Fisika Yuk-Dalam dunia belajar mengajar kita mengenal beberapa istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan aktivitas tersebut (belajar mengajar). Istilah-istilah tersebut adalah model, strategi, metode, pendekatan. Dalam artikel kali ini saya akan mencoba untuk membahas salah satu model pembelajaran yakni PBI yang merupakan kepanjangan dari Problem Based Instruction.
Landasan Model Pembelajaran PBI
Landasan berpikir munculnya Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) dirumuskan oleh beberapa pemikir psikologi dalam hal praksis. Beberapa pemikir tersebut adalah Dewey, Piaget, Vigotsky, dan Bruner. Landasan Model Pembelajran PBI ini adalah tinjauan kognisi konstruktivistik. Pengertian dari konstruktivistik sendiri adalah pembelajar membentuk pemahaman mereka sendiri dari sumber belajar secara langsung bukan dari informasi yang diberikan oleh orang lain.
Dewey mendeskripsikan pandangannya dalam Democracy and Education (1916) tentang pembelajaran dalam kelas. Kurang lebih pandangannya tentang pembelajaran dalam kelas adalah sebagai berikut
- sekolah yang merupakan suatu cermin untuk masyarakat yang lebih besar dan luas,
- kelas menjadi sebuah laboratorium yang dapat digunakan untuk menyelidiki dan mengatasi masalah dalam kehidupan sebenarnya.
- sebaiknya siswa belajar dengan berkelompok, kelompok tersebut tidak harus berjumlah atau berisi siswa yang banyak tetapi jumlah beberapa orang saja (kelompok kecil) untuk menangani proyek yang mereka minati dan dipilih pula oleh mereka sendiri,
- pembelajaran yang dilakukan di sekolah seharusnya memiliki maksud tujuan yang jelas dan tidak abstrak.
Piaget dan Vygotsky - saling melengkapi untuk menjadi sebuah teori konstruktivisme mendasari Model Pembelajaran PBI. Piaget berpendapat bahwa seorang pelajar atau peserta didik dengan usia berapapun akan terlibat secara aktif dalam kegiatan untuk memperoleh informasi (pembelajaran) dan membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri. Vygotsky juga memiliki pendapat sendiri tentang kegiatan pembelajaran, bahwasanya interaksi antar peserta didik atau dengan orang lain untuk memacu pengkonstruksian ide-ide akan meningkatkan intelektualitasnya. Dari dua pendapat tersebut dapat kita sintesis bahwa Peserta didik harus berinteraksi satu sama lain untuk terlibat secara aktif dalam mengkonstruksikan pemahaman akan pengetahuannya dan untuk meningkatkan perkembangan intelektual belajarnya.
Secara terpisah Bruner juga mengembangkan teori yang menitik beratkan pentingnya membantu peserta didik dalam memahami struktur suatu disiplin ilmu. Cara seperti ini familiar dengan metode scaffolding. Bantuan yang diberikan tidak hanya dalam hal pemahaman siswa saja tetapi juga membantu agar siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Bruner juga meyakini bahwa bahwa pembelajaran yang sebenarnya sejati terjadi melalui proses penemuan pribadi.
Secara garis besar, teori-teori tersebut menyatakan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan, peserta didik diharuskan untuk mencari informasi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi suatu mata pelajaran (dapat secara mandiri ataupun berkelompok) sehingga peserta didik memperoleh pengalamannya sendiri dan merangkai pemahaman akan pengetahuan yang didapatkannya. Oleh karena itu, dapat kita tuliskan bahwa teori-teori tersebut mendukung PBI sebagai salah satu model pembelajaran yang menekankan pada student centre.
Definisi Model Pembelajaran PBI
Belajar Fisika Yuk-Model pembelajaran ini menyajikan suatu keadaan yang menuntut siswa untuk belajar aktif dan melibatkan peserta didik dalam suatu pemecahan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat belajar untuk mendapatkan pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang telah disediakan serta dapat terampil dalam memecahkan masalah. Guru berperan dan memfungsikan dirinya sebagai fasilitator dan pembimbing agar peserta didik dapat belajar untuk mengolah otak dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Definisi dari Model Pembelajaran PBI menurut beberapa pakar pembelajaran adalah sebagai berikut:
John Dewey - PBI adalah interaksi antara stimulus dengan respon. PBI juga dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi antara dua arah yakni antara belajar dan lingkungan. Lingkungan membantu siswa dalam menyediakan masalah-masalah tertentu, sedangkan sistem syaraf otak membantu untuk menafsirkan sehingga masalah yang tersedia di lingkungan dapat terpecahkan dengan baik. Pengalaman siswa dalam memecahkan masalah dapat diguanakan sebagai bahan untuk memperoleh dan membentuk pemahaman peserta didik terkait dengan obyek yang dipelajari.
Barbara J. Duch - PBI adalah model pembelajaran dengan dasar pemahaman konstruktivistik yang mengakomodasi akan keterlibatan siswa dalam belajar dan memecahkan masalah yang nyata.
Arends - PBI merupakan sebuah model pembelajaran dimana siswa mengerjakan masalah secara otentik supaya mereka dapat menyusun pengetahuan mereka sendiri, menyusun sebuah penemuan, keterampilan berpikir tingkat tinggi serta mengembangkan kemandirian dan sifat percaya diri.
Nur dan Ibrahim - PBI adalah pembelajaran yang di dalamnya ada suatu keadaani masalah secara nyata dan berkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, sehingga hal ini memudahkan siswa untuk melakukan penyelidikan dan menemukan pengetahuannya sendiri.
Senduk dan Nurhadi - PBI adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dalam dunia nyata sebagai untuk belajar, berfikir secara kritis dan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran yang ada.
Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa PBI adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan-permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar peserta didik yang digunakan sebagai sumber belajar, mengasah cara berfikir secara kritis, latihan untuk siswa dalam memecahkan masalah melalui penyelidikan sehingga siswa mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah dilalui.
Karakteristik Model Pembelajaran PBI
Kita dapat mengetahui bahwa seseorang menggunakan model PBI atau tidak dengan cara mencocokkan beberapa karakteristik berikut dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Karakteristik tersebut adalah:
- Oleh karena PBI merupakan salah satu model pembelajaran maka dalam pelaksanaan PBI terdapat seperangkat kegiatan yang harus dilakukan siswa. Seperangkat kegiatan itu disebut dengan sintaks dari model pembelajaran.
- Kegiatan pembelajaran dalam PBI diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini berarti jika tidak terdapat permasalahan dalam kegiatan pembelajaran maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
- Dalam proses pemecahan masalah, peserta didik diarahkan untuk dapat menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir secara ilmiah yang dimaksud adalah cara berpikir dengan jika dan maka. Berpikir dengan cara ini dapat dilakukan secara deduktif maupun secara induktif.
Sintaks Model Pembelajaran PBI
Seperti yang telah disampaikan di awal bahwa PBI merupakan model. Sesuai dengan ciri dari model pembelajaran bahwa model pembelajaran memiliki sintaks atau tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran maka PBI juga memiliki sintaksnya sendiri dan sekaligus menjadi pembeda dari model-model pembelajaran yang lain. Sintaks dari model pembelajaran harus dilakukan secara urut dan tidak boleh terbalik-balik. Berikut ini adalah sintaks dari model PBI (Problem Based Instruction):
1. Memberikan orientasi tentang permasalah
2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti
3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok
4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil (menyajikan)
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses mengatasi masalah
Kelebihan Model Pembelajaran PBI
Belajar Fisika Yuk-Dalam menggunakan sesuatu alat atau apapun pastinya ada kelebihan dan kekurangannnya. Begitu juga dalam penggunaan model pembelajaran PBI. Beberapa keuntungan yang akan didapatkan jika mengimplementasikan model pembelajaran ini adalah:
- Siswa menjadi terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar sehingga memungkinkan pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik,
- Siswa menjadi terlatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa yang lain,
- Siswa mendapatkan pengetahuan secara langsung dari berbagai sumber belajar,
- Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran dikarenakan masalah yang diselesaikan merupakan masalah sehari-hari (pembelajaran menjadi bermakna)
- Siswa menjadi lebih mandiri dalam pembelajaran
- Siswa terlatih untuk dapat bersosial secara positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain
- Siswa dapat mengembangkan cara berfikir secara logis dan juga berlatih untuk mengemukakan pendapatnya dihadapan orang lain.
- Siswa dapat belajar untuk dapat membangun kerangka permasalahan, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.
Kekurangan Model Pembelajaran PBI
Model pembelajaran PBI juga memiliki kekurangan jika tidak tepat guna. Kekurangan dalam pembelajaran ini adalah:
- Kegiatan pembelajaran membutuhkan waktu yang relatif lama, hal ini bergantung pada personal siswa dan kemampuan pendidik dalam mengakomodasi peserta didik dan dana.
- Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang, tujuan dari model pembelajaran PBI tersebut tidak dapat tercapai
- Tidak semua kondisi dapat diterapkan dengan metode ini secara efektif, maka guru sangat berperan dalam menentukan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi (siswa, lingkungan, fasilitas sekolah dan sebagainya),
- Model PBI yang ideal membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk siswa yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dan sebagainya,
- Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam pembelajaran, dan
- Model pembelajaran PBI tidak akan efektif dilaksanakan jika peserta didik dalam satu kelas berjumlah banyak, idealnya maksimal 30 siswa per kelas. Jumlah peserta didik yang banyak dapat diatasi dengan menempatkan asisten sehingga dapat membantu peserta didik.
Sumber:
Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta
Numpang lapak ya om? hehehe
ReplyDeletekok jadi cewek?
Delete